sepintas kecerewetan

Rabu, 01 Februari 2012

Yahu, Indonesia!

3 Pertanyaan Tentang Indonesiaku Tercinta: 

1. Mengapa kita tidak memberlakukan dumping? Harga produk buatan lokal dimurahkan untuk rakyat, dimahalkan untuk luar negeri.  Mungkin maksudnya mau membuat orang sini lebih menghargai karya anak bangsa? Tapi kalau daya belinya belum cukup, ya, percuma juga.  Lagipula, sikap mencinta produk 100% dalam negeri sebetulnya terjadi secara alami kok.  Bahkan bisa tumbuh lebih subur jika harganya terjangkau!

2. Kenapa sebagian besar orang yang berada di kursi pemerintahan langsung lupa daratan dan bukannya mengayomi rakyat, malah mempermewah gedungnya? Konyol banget deh.  

3. Untuk apa orang-orang itu berdemonstrasi membuat kerusuhan hanya supaya dapat berteriak-teriak minta agar pengemudi mobil Xenia dihukum mati? Oke, dia memang salah sih, mabuk dan menyetir, tapi kenapa pula judul beritanya 'kasus penabrakan'? Dia nggak sengaja! Itu namanya tabrakan, ketabrak, tertabrak.  Lagipula, mengeksekusi dirinya tidak akan menyelesaikan apa-apa.  Dia nggak akan belajar apa-apa, hidupnya selesai, dan dia tak punya kesempatan memperbaiki dirinya atau menebus bebannya.  :'( 

Je t'aime, Indonésie.  Yang tabah ya.  :)

2 komentar:

Yosefien mengatakan...

Pengen nyoba jawab ah sebagai orang Indonesia :)

1) Sekarang memang lagi digiatkan cinta produk Indonesia, tapi jadi serba salah karena memang mind set kita uda diatur sugesti bahwa barang luar negeri lebih bagus daripada barang kita. Dan untuk pencitraan diri, barang yg lebih mahal itu lebih 'eksklusif' untuk dipamerkan dripada barang-barang kelas yg dianggap 'semua orang punya'.

Daya beli, kayaknya smua orang mampu, dan beberapa orang yg ga mampu pada akhirnya bakal memaksakan dirinya untuk bs setara dngan orng2 itu.

Belum lgi skarang serba salah, niatnya mau cinta barang negeri sendiri, tapi ternyata barang sendiri sama mahalnyya sama barang luar :)

2) Yah, itu karena banyak orang yang belum siap mentalnya untuk menerima tanggung jawab dan posisi yang didudukinya. Jadinya ga punya hikmat dan sikap bijaksana terhadap apa yang harus dia lakukan.

3) Emang ga salah pepatah 'semut di seberang keliatan, gajah di pelupuk mata ga kerasa' emang paling enak menghakimi dan menilai orang dripada koreksi diri lebih dulu :)


Yah, cuma segitu aja pendapatku :)

Ningrum mengatakan...

Hehehe, Moudy, terima kasih buat jawabannya. :)

1) Iya sih. Tapi kadang-kadang aku bingung juga. Misalnya tentang kosmetik, aja, maunya sih beli yang produk Indonesia, tapi komposisinya belum ada yang 100% alami. Akhirnya nyari solusi dengan cari-cari barang luar. Kalau aku concern banget sama distro-distro. Mereka barangnya bagus-bagus, desainnya pun biasanya keren, dan bikinan Indonesia, tapi kok harganya tinggi ya? :S Padahal seandainya rakyat Indonesia mampu memakai baju2 distro, kan untung bareng. Distronya untung, toh kalau yang beli banyak, mereka gak rugi. Orang Indonesia juga memakai baju-baju berkualitas bagus. *yah, aku gak ngerti marketing sih tapi... :D Hehe.
Aku suka kasian sama yang gak mampu tapi maksa-maksain. Kesenjangan sosial di Indonesia itu senjang banget dan kelihatan jrengjreng. Hahaha.

2) Setuju!

3) Yaaa, bener banget!