Rumah saya memang bisa didatangi bunglon dan burung gereja, burung kutilang polisi, burung perkutut...udah kayak stasiun persinggahan hewan-hewan liar.
Pagi yang biasa saja, yaitu kemarin, Mama saya tiba-tiba teriak-teriak. Katanya ada makhluk aneh naik ke genteng. Kelihatan buntutnya doang, mirip bunglon gitu. Nah, setelah berhasil mencuci baju walau penuh teror di kebun belakang itu, Mama masuk ke dalam dan mulai syalala nggak inget lagi. Lalu datang Inez. :D
Nah, tiba-tiba dari lantai dua yang kelihatan genteng, Mama saya teriak-teriak lagi! "Niiing! Itu muncul makhluknya!"
Maka saya dan Inez ngajrungcing ke atas. Penasaran. Eh, di balik genteng seng, di pinggiran banget nempel tembok, tampak sebentuk kepala makhluk yang berciri khas seperti reptil. Kami curiga itu ular. Tapi lama-lama dilihatin, tuh makhluk malah keluar-masuk nggak jelas, cuma kepalanya doang. Akhirnya kami menyerah dan berkegiatan sendiri-sendiri.
Eh! Nggak lama kemudian Mama saya teriak-teriak lagi! "Ning! Kepalanya muncul! Panjang! Itu ular lho!"
Saya naik lagi ke atas dan...WOW! Ternyata memang lehernya memanjang! Itu ular! Gile. Ada ular dong di rumah. Langsung Mama telepon Pak Wahyu, Spiderman-nya Babakan Jeruk! Ahlinya manjat-manjat dan pertukangan. Lalu sambil menunggu Pak Wahyu, kami nunggu si makhluk misterius bergerak. Nggak lama, dia keluar!
Satu-satu, keluar kepalanya.
Dua-dua, lehernya kelihatan.
Tiga-tiga...lho, ada kakinya?!
Satu-dua-tiga, BIAWAK SEGEDE GABAN!!! Merayap di tembok...jalan...pelan-pelan tapi pasti...celingukan...
Nggak lazim banget deh. Apa itu!? Mama-Inez-saya pun bengong berjamaah. Diam-diam bersyukur itu bukan ular (karena resiko berbisa + melilit + sembunyi entah di mana + dan gede banget bo!), tapi juga tetap syok karena itu biawak kayaknya salah tempat banget!
Alhasil...hari itu benar-benar menjadi aneh.
Mangkaning paginya saya ngelihat jenazah cicak di lantai rumah (saya yang nyapu, sambil geli-geli gimana). Terus Inez melihat almarhum tokek di jalan... eh, dateng rajanya. Ampun deh, ampun. Aneh!
Nama Makhluk L saya kasih karena dia sangatlah lieur! Alias pusing dalam Bahasa Sunda. :))
n.b : Biawaknya datang lagi ke genteng saya pagi ini! Lagi-lagi Mama yang lihat. Dasar lieur.
2 komentar:
Kok ga horror sih...
Hahahaha..
Trus, Pa Wahyu kapan dateng dong Jeck? Ngeri amat sih..
Si Tante nanti ga nyuci2! Tangkep Paaa!
Wahaha, karena di hati aku tidak berkata itu begitu horornya... :)) *bukan fear factor terbesar
Pak Wahyu sedang datang ini. Tapi nggak ketemu biawaknya... *belum
Posting Komentar