Iya. Kadang-kadang saya juga jadi juru potret. Ini salah satu foto yang saya ambil di Hutan Maribaya, Bandung. Saya pergi bareng anak-anak orkestra gereja saya (SLCO). Kami main bareng dalam rangka...MAIN! Hahaha. Dan, inilah salah satu oleh-olehnya. :)
Kami main ke gua Belanda dan gua Jepang. Terus, tiba-tiba seorang teman jajan ganyol, semacam umbi-umbian yang citarasanya mirip ubi, tapi besar dan harus dikupas kayak pisang. Jadi, bayangkanlah pisang warna coklat muda, gendut, dan rasanya seperti ubi dan renyah. Enak banget! Alasan dia beli adalah: "Si Ibu yang jualnya kasihan..."
Selain itu, kami sempat ketemu monyet-monyet bermuka narsis yang berkeliaran. Wah. Seperti bertemu saudara kembali! :D
Sesudah seru-seru bergua dan bermonyet, kami mulai menghadapi jalur dakian yang nggak ada habisnya. Nanjak terus! Mana kadang-kadang berlumpur, sehingga kami kudu ber-catwalk di pinggiran batu. Pokoknya off road dadakan, lah! Sampai ada orang (bukan teman kami, tapi dia orang) yang jalan tanpa sepatu. Mungkin sekalian kakinya dimaskerin lumpur! :))
Kami ngos-ngosan. Jujur aja. Cuapekk. '(~>~)''
Tapi akhirnya kami berhasil menemukan...rumah makan Sunda! Hahaha. Letaknya di atas air terjun Omas. :) Kami pun makan ikan bakar, tahu goreng, nasi putih, sambal terasi, dan...es teh manis anget (istilah si Mbaknya). Tahu-tahu seorang anak kecil kecemplung ke dalam kolam. Yah! Nangislah dia. Alhasil kami dapat tontonan unik siang ini. Kasian tuh bocah.
Setelah itu, kami pulang naik angkot. Pulang ke tempat parkir. :) Di angkot, ketawa-ketawa karena mendengar guyonan teman. :)) Ngakak-ngakak! Mana angkotnya jalan dengan gila-gilaan!
Sekian ceritanya. ;-)
Ingat petuah ini, kawan-kawan:
hari tanpa tawa adalah hari yang sia-sia!
Charlie Chaplin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar