sepintas kecerewetan

Minggu, 17 Juli 2011

CCF Menanti

Begitulah.  Besok saya ujian kenaikan tingkat di CCF.  Sampai detik ini belum buka buku lagi.  Nggak tau kenapa kayak belum waktunya aja.  :)) Mungkin udah gen penggaristenggatwaktu alias deadliner*

*orang yang punya kecenderungan melakukan tugas tepat pada saat tenggat waktu

Sebetulnya saya juga nggak ngerti ini gen datang dari mana, tetapi permanennya ampun-ampunan.  Kalau belum tenggat waktu, saya bisa molor-molor seenaknya.  Di otak sih inget, harus ngerjain ini, itu, tapi karena berasa punya banyak kesempatan, jadi santai deh. 

Apakah sifat ini baik? Tidak tahu.  Mungkin asyik di waktu-waktu sebelum tenggatnya (bisa main, leyeh-leyeh, seakan nggak ada tugas menanti).  Tapi, saya tidak bisa bilang pada tenggat waktunya saya langsung panik atau apa.  Saya menikmati penebusan dari ngaretnya saya! Kadang.  Entahlah.  Sulit dijelaskan dengan bahasa manusia normal.  

Peristiwa konyol yang pernah terjadi berkenaan dengan ke-deadliner-an saya bersetting tahun 2006, pas saya kelas 9.  Saya, Esther, dan Inez sama-sama punya sifat itu.  *maafkanlah kami 
Kebetulan, kami satu kelompok untuk tugas akhir Seni Musik (berupa kewajiban menciptakan sebuah lagu), padahal saya nggak sekelas sama mereka, tapi sama Pak Djonggi guru-sepanjang-masa kami, kelompoknya boleh pilih bahkan yang beda kelas! Senangnya! 

Tahu nggak? Kami sering banget ngomong, "Eh, tugas SM gimana?" 

Tapi hingga hari terakhir, kami belum jadi-jadi juga bikin lagu satu pun.  Sebelumnya kami memang sempat mau buat nyanyian yang terinspirasi dari film Hotaru no Haka alias Grave of The Fireflies.  Film Jepang tentang zaman PD II yang sedihnya keterlaluan (sampai habis nonton film versi animasinya, kami buru-buru setel DVD SpongeBob Squarepants dan ketawa bahkan di bagian yang lucu pun tidak...).   Liriknya kami susun pakai Bahasa Inggris.  Nadanya juga sudah dicoba-coba.  Namun begitu kami mau melanjutkannya, kami stuck! Sama sekali BUNTU, nggak tahu harus dibawa ke mana lagi tuh lagu.  Mungkin karena bawaan galaunya bikin kami ikutan galau? 

Selama tiga jam sebelum dentang waktu mengatakan bahwa kami harus menyerahkan tugas, kami ngumpul di koridor belakang SMP Yahya, berbekal kertas, pensil, dan pianika.  Gilanya, entah dapat ilham dari mana setelah asal-asal pencet, kami menyusun nada supersederhana yang WOW! KAYAK LAGU! Saya sempat les piano dulu setengah jam dan begitu balik, Esther dan Inez sudah menyusun sebagian besar liriknya! Dalam waktu ekstrasingkat, tahu-tahu tugas tersebut selesai dong.  Ajaib banget! Dengan edannya kami lari ke atas nyari Pak Djonggi.  

Tapi ternyata Pak Djonggi nggak ada! Sudah pulang! 

...

tamat.  

Apakah kami lulus Seni Musik kalau begitu?

Dari lantai dua, kami mengintip ke bawah dan tiba-tiba tampak permukaan ransel Pak Djonggi sedang berjalan ke arah timur! MUJIZAT! Kami lari lagi ke bawah, teriak, "PAAAAK! TUGASNYA SELESAI!" 

Itu terjadi ketika Pak Djonggi sudah siap-siap naik motornya.  

Ajaib, bukan? 

*dilemparin tomat busuk

Hei, itu kan keren banget! Penuh keajaiban! 

*tomat busuk ditemani apel kerutan beterbangan ke panggung

Oke jadi...saya mesti buka buku ECHO 1 besok pagi.  Betul-betul dibuka.  Supaya saya bisa bilang...
Je voudrais un billet du train pour 21 juillet.  

Est-ce que il y a une reduction? 
Je prends du saumon et du jus de fraise, sans sucre!

Mudah-mudahan 'ripiu' ujian dari Monsieur Kiki tidak meleset.  Amin.  Doakan saya.   :)  

Selamat hari baik!


Tidak ada komentar: