Sepanjang hari ini saya beres-beres buku tulis lama. Yang sudah terisi, tentunya, tapi yang tak terlalu mengandung nilai sejarah penting. Misal: buku harian.
Oh ya, saya berhenti nulis buku harian per hari, karena tumpukan buku di masa depan nanti akan terlalu banyak. Demikian.
Ngomong-ngomong, iya, saya kalau beres-beres serius banget. Sampai dibaca lagi satu persatu tuh buku. Saya menemukan buku tempat menulis cerita-cerita alay masa SD, catatan sekolah cadangan, hingga dokumentasi keuangan sejak saya...hm, matre?
Tapi satu hal yang saya temukan, saya benar-benar orang yang belajar lewat proses. Nggak mempan dikasih teori, mau berapa ton kertas pun dibuang untuk ngasih saya panduan, bakal membal. Apalagi tentang kehidupan.
Bahkan soal ngelola uang dan ngurusin kulit aja, saya harus belajar banyak sembari salah-salah kepeleset sedikit!
Di tahun 2008-2009, saya rutin beli majalah CosmoGirl. Saya mencatatnya sebagai kewajiban. Tahu-tahu, di 2010, saya memutuskan bahwa majalah adalah benda yang tak perlu.
Tahun 2010-2011, saya hobi banget belanja kosmetik dari merek tertentu. Di 2013, saya mencoret merek itu dari daftar koleksi.
Masih banyak hal-hal bodor lainnya. Misal target menabung sampai bisa beli rumah di tahun 2015. Nggak meleset, sih, tahun 2015 saya bisa beli piano dari hasil menyimpan sendiri, nggak repotin orang tua. Sebuah pencapaian juga, kan? :)
Oh ya, tahun 2010, saya punya target untuk : beli baju 1, keluar dari lemari 5 potong. Ya itu agak ekstrim memang. Dipikir-pikir, sekarang saya tetap agak seperti itu: membatasi volume lemari--supaya nggak maruk. Dan yang lebih baik, saya bahkan bikin program garage sale sendiri dan pernah mengalami sold out. Masih ada benda-benda lain di sini, jika penasaran. ;)
Kemudian, saya mendapatkan banyak yang saya inginkan. Kebiasaan tidak beli majalah / komik, menghemat biaya perawatan kulit karena sudah lebih banyak wawasan, dan sebagainya.
Ah, walau kayak orang meracau, pokoknya saya sedang bahagia!
Oh ya, saya berhenti nulis buku harian per hari, karena tumpukan buku di masa depan nanti akan terlalu banyak. Demikian.
Ngomong-ngomong, iya, saya kalau beres-beres serius banget. Sampai dibaca lagi satu persatu tuh buku. Saya menemukan buku tempat menulis cerita-cerita alay masa SD, catatan sekolah cadangan, hingga dokumentasi keuangan sejak saya...hm, matre?
Tapi satu hal yang saya temukan, saya benar-benar orang yang belajar lewat proses. Nggak mempan dikasih teori, mau berapa ton kertas pun dibuang untuk ngasih saya panduan, bakal membal. Apalagi tentang kehidupan.
Bahkan soal ngelola uang dan ngurusin kulit aja, saya harus belajar banyak sembari salah-salah kepeleset sedikit!
Di tahun 2008-2009, saya rutin beli majalah CosmoGirl. Saya mencatatnya sebagai kewajiban. Tahu-tahu, di 2010, saya memutuskan bahwa majalah adalah benda yang tak perlu.
Tahun 2010-2011, saya hobi banget belanja kosmetik dari merek tertentu. Di 2013, saya mencoret merek itu dari daftar koleksi.
Masih banyak hal-hal bodor lainnya. Misal target menabung sampai bisa beli rumah di tahun 2015. Nggak meleset, sih, tahun 2015 saya bisa beli piano dari hasil menyimpan sendiri, nggak repotin orang tua. Sebuah pencapaian juga, kan? :)
Oh ya, tahun 2010, saya punya target untuk : beli baju 1, keluar dari lemari 5 potong. Ya itu agak ekstrim memang. Dipikir-pikir, sekarang saya tetap agak seperti itu: membatasi volume lemari--supaya nggak maruk. Dan yang lebih baik, saya bahkan bikin program garage sale sendiri dan pernah mengalami sold out. Masih ada benda-benda lain di sini, jika penasaran. ;)
Kemudian, saya mendapatkan banyak yang saya inginkan. Kebiasaan tidak beli majalah / komik, menghemat biaya perawatan kulit karena sudah lebih banyak wawasan, dan sebagainya.
Ah, walau kayak orang meracau, pokoknya saya sedang bahagia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar