sepintas kecerewetan

Senin, 29 Desember 2014

Sekarang Umurnya 23

Di tanggal 23 kemarin, usia saya 23.  Yep, bocah Capricorn beremosi air berkelakuan udara ini akhirnya menginjak umur yang sesuai tanggal. Dan, kesimpulannya, pada hari ulang tahun kemarin, hadiah saya yang paling menyenangkan adalah:


Hihi, tentu tidak cuma itu.  Ucapan-ucapan di media sosial, makanan ramahsapiayam nun enak, dan lain-lainnya, juga merupakan hadiah kok. :D  Tapi, film Paddington ini lucu banget.  Beruang terimut sepanjang sejarah! ;D Plus, guyonannya yang khas Inggris, bikin ngakak!

Tapi, 7 hari setelah ulang tahun, datanglah penghujung tahun.  Alias, biasanya orang-orang bikin resolusi tahun baru.  Yap.  Saya juga suka buat.  Tahun kemarin, ceritanya saya pingin punya pacar di 2013.  Namun belum saatnya--mungkin, atau saya aja rewel dan karena salah vibe, bukan 'pacar' yang saya dapatkan.  Hihi.  

Nah, pas 2014, saya agak lupa, tahun kemarinnya berjanji apa.  Walaupun begitu, tahun ini, perut saya bahagia.  Dunia makanan sehat, pertanian organik, dan gaya hidup vegetarian mulai berkembang di Indonesia.  Dan, saya lulus dua ujian Bahasa Perancis, DELF A2 dan B1. Walau yang B1 pas-pasan. Eh, dan lulus tahap pertama Grade 5 Yamaha.  Lumayan lega. :D

Tahun ini kenalan sama susu almond, calanova, kale, chia seeds, dan pasar serta toko organik yang seru! Dan saya memasuki langkah baru makan yang lebih baik!

Kemudian, teman-teman baru juga nongol. Atau teman lama yang datang lagi dan ternyata kami memang cocok buanget.  Beberapa pengalaman romantis yang aneh juga terjadi. Belum bikin saya punya pacar, sih! Hahahaha.  Biarin deh.  Nanti juga momennya datang. 

Pemikiran-pemikiran inspiratif bertaburan di mana-mana.  Dan saya senang, karena berhasil menjual Tas Teman GUYU sampai 3 musim. Tak lupa, High School LattĂ©, novel keempat saya, juga lahir! 

Saya pun punya bayi-bayi baru: Brokoliwati, Parslewati, Rosemaryani, Kemangintul.  Saya sayang semuanya.  

Kejutan menyenangkan lainnya? Banyak jumpa hewan-hewan lucu. :) Termasuk di Singapore Zoo kemarin.  Oh iya, saya juga mendarat di Singapur dua kali, dan semua kesempatan itu saya pakai untuk...lihat hewan.  Saya lihat panda! Senang sekali! 

Anjing tetangga, Jack, si chouchou pun mengisi paruh tengah 2014 ini.  Bahagia sekali boleh ikut main sama kakak papanya Jack.  Wuf! :3

Kalau harus merunut semuanya, bakal panjang.  Intinya, saya merasa terbarukan lagi di tahun 2014.  Menjadi Ningrum yang lebih keren.  Menganut Ningrumisme dengan setia.  Dan sudah nonton Interstellar dua kali.  :p 

Terima kasih, 2014! Di 2015 nanti, semua pasti semakin gembira! :) 


Keep your face to the sunshine, and you can't see the shadow.  That's what sunflowers do.
Hellen Keller 












Kamis, 11 Desember 2014

Hore, Hore!

Salah satu tanggung jawab terbesar sebagai calon vegan adalah: kalau makan suka ngerepotin.  Lah? Kenapa? Ya, bayangin aja, di restoran, daftar pesanannya bisa demikian,

"Halo, Kak, pesan bubur ayam nggak pakai ayam ya!"
"Tapi harganya sama, nggak apa-apa?"
"Oke."

Nah, dialog seperti itu terjadi sering sekali di kehidupan saya--terutama di rumah makan.  Pecel lele nggak pakai lele? Fettuccine carbonara dagingnya ganti sayuran? Pokoknya, koki kafe pasti saya bikin ribet deh! Terus, paling lucu, 'kwetiaw goreng tanpa daging' mereka interpretasikan sebagai 'kwetiaw goreng nggak pakai ayam tapi pakai baso'.  Jadi mereka pikir, baso bukan daging.  Hahaha.  Entah saya harus ketawa atau nangis.

Keadaan begindang bikin saya merasa, salahnya bukan di restoran.  Bukan di saya juga. Bukan salah siapa-siapa memang.  Ini urusan tanggung jawab masing-masing.  Para pramusaji kan mempertanggung jawabkan tugasnya sebagai penyedia pangan bagi manusia yang datang.  Nah, karena makanan saya kriterianya riweuh, alhasil saya memutuskan menjadi pramusaji bagi diri sendiri.

Alias masak tiga kali sehari, gitu?

Ehm, belum segitunya sih.

Di rumah, kami langganan katering.  Jadi, mula-mula, saya harus makan sepenuh konsentrasi.  Karena kadang, di balik sawi-sawi hijau, ada suwiran daging ayam.  Di balik fuyunghai yang jingga, rupanya pakai ayam.  Di tengah sayuran tumis, ada ayam.  Kenapa di mana-mana ada ayam, sih? Kukuruyuk!

Nah, di luar hari-hari katering atau hari-hari ngafĂ©, saya mau nggak mau harus masak.  Masak apa? Apa saja yang bisa dimakan oleh saya atau sekalian seisi rumah.  Sepupu saya doyan daging, tapi kalau dimasakkin sayuran, selama dia suka dan enak, ya dimakan.  Mama dan Papa sih senang-senang saja sama makanan aneh-aneh eksperimen saya.

Lalu di luar masak memasak? Saya juga mencoba bikin susu kacang.  Berhubung mau mengurangi susu sapi (lantaran itu jatahnya anak sapi, hei, bukan anak orang), saya jadi suka susu almond.  Tapi apa daya, 250 ml susu almond saja harganya 25.000-35.000an.   Mahal? Lumayan sih, kalau dijadikan konsumsi harian.

Alhasil, saya beli kacang almond saja, dan saya buat susu sendiri! Kapan-kapan saya buatin deh tutorialnya.  Gampang kok! Segenggam almond dan 1 liter air bisa untuk 900 ml susu.  Citarasanya? Tinggal modifikasi sendiri! ;)

Enak untuk dicampur granola atau muesli, dan dijamin sehat.


Sekian dulu apdetnya.  :D


Selasa, 07 Oktober 2014

Sepanjang September-Oktober

Mari bercerita lewat foto! :D

dua pesanan Tas Teman Guyu :)

Menikmati sarapan jus stroberi nanas dicampur muesli sembari siap-siap menggambar lagi!

bersama Abang dan Teman Hati Abang *cieee


Sudah, baru segitu saja ceritanya. :D

Rabu, 10 September 2014

10 Idaman Saya

Udah lama nggak ngedaftar apa-apa di sini, ya? Kemarin-kemarin mainannya perasaan siih. :p

Oke, saya mau nebeng nulis daftar belanjaan di sini.  Tapi, belanjaannya sehat! Ini bahan-bahan pokok yang pingin saya selalu miliki di dapur, biar bisa mamam nabati tiap hari. :D

1 - biji chia yang lagi hip itu, dijadiin puding dan segalanya.  Kayaknya bisa jadi solusi kedoyanan berkraus-kraus saya, deh. Dan bisa dibawa jadi bekel cantik dalem toples kaca. 

2 - madu.  Pokoknya harus punya madu. Buat pemanis.

3 - oatmeal alias gandum giling. Bisa dicampur apa aja, dan enak, dan seratnya baik.

4 - kismis.  Di saat darurat, enak nih buat cemilan.

5 - susu almond.  Sekarang Yummylk produksi yang di botol gede seliter! Kurang bahagia apa coba.

6 - alpukat.  Tambahan lemak nabati, walau nggak boleh kebanyakan karena bisa kolesterol entar.

7 - tomat.  Dijadiin apa juga enak, kecuali dimakan bulat-bulat.  :p

8 - cuka apel.  Bisa buat pembersihan pascasampo, sekaligus buat masak-masak makanan 'semriwing'.

9 - bubuk kakao + maizena.  Pengental, perasa, minuman, sekaligus sampo kering!

10 - minyak wijen.  Asyik buat tumis-tumis dan aromanya...asyik!

OKE! Sekian cuap-cuap hari ini.  Mari mamam sehat!

Oh iya, kemarin saya baru melakukan kedongoan.  Ninggalin kartu ATM di mesin ATM.  (-_-) Rasanya pingin gigit bantal deh.  Tapi, daripada keselek kain, saya gigitin aja jeruk dan anggur.  Sekalian nambah vitamin. :D

Selamat Bertengah Pekan!

Senin, 08 September 2014

Teropong Mengarah pada Sang Tetangga *hup

Saya baru dapet tetangga baru! Iya, rumah kami di lantai dua emang selalu strategis buat mengamati kehidupan di lantai dasar, alias tetangga.

Siapakah mereka? Sepasang suami-istri yang punya anak tiga, laki-laki semua. Tetangga baru ini, ceritanya sih, aktif mengurusi metode pembelajaran dan pendidikan anak gitu. Bahkan meneladani metode pengorangtuaan alias parenting. Dipikir-pikir, harusnya anaknya baik-baik dong. ;)

Eh nggak taunya, yang terjadi malah...kehebohan.  Anak-anaknya memang aktif banget.  Maklumlah anak kecil.  Tapi...kelakuannya khas bocah zaman sekarang: doyan teriak, konsentrasinya pendek, sebel dengan pelajaran, asyik banget kalau udah ketemu gadget, dan anehnya suka tiba-tiba naik ke lantai dua nggak pake basa-basi!

Nah, kalau lihat gelagat-gelakan anak kecil, harusnya mengacu pada orang tuanya, dong? Dan apa yang terjadi? Orang tuanya sih menurut saya baik-baik aja.  Baik mah, baik.  Cuma, rada kurang basa-basi.  Pas pertama dateng aja, mereka nggak pake kenalan-kenalan dulu.  Karena papasan, baru deh, kenalan.  Pasang parabola tivi kabel, nggak izin kemarinnya, tau-tau sudah ada juru instalasi naik ke atas, baru setelah melihat saya lagi bengong, om tetangga dateng dan cuma ngomong, "Ikut pasang ini ya."

Gitu doang.

Lalu, perlakuannya pada anak-anak? Ya gitulah, nasib anak-anak...diomelin orang tua melulu. Kepikiran nggak sih? Anak kecil kan niru orang dewasa.  Lah, kalau tiap hari dipapar teriakan, kritik, dan segalanya, dia pasti niru kan? Tanpa sadar.  :p  Udah paham rumusnya?
Anak-anaknya juga jadi nggak tahu unggah-inggih.  Naik ke atas tanpa izin. Diajak ngomong nggak jelas. 

Seperti banyak kasus murid-murid kecil saya di les piano, sih.  Mereka sering lupa, guru adalah manusia juga, yang perlu dihormati dan didengarkan.  Apalagi, lebih tua.  Tapi guru juga harus menempatkan diri di kacamata bocah--mereka emang jauh lebih labil dan sesukanya--mungkin karena nggak ada yang ngajarin mereka untuk memandang dunia dari sudut pandang orang lain.   

Vice versa.

Idealnya, anak kecil, remaja, dewasa, dan lansia, semua harus bisa belajar bareng-bareng.  Belajar berempati sebesar-besarnya, agar tak perlu lagi ada kekacauan pendidikan.  Dan, tentu, semua harus saling sayang. 

Yuk, kita jadi manusia yang baik dan memahami unggah-inggih atau basa-basi sebagai hal mendasar.  Ini bukan budaya.  Ini bentuk penghormatan pada orang lain. Itu esensi jadi manusia dan hidup sama manusia lain, juga makhluk hidup lain.  Siapa sih, yang nggak seneng diperlakukan dengan penuh sopan? :D




Sabtu, 06 September 2014

Si Ningrum Ngapain Aja Sih?

Ini blog nyaris nggak ada tujuannya, tapi tak apalah.  Saya tetep seneng nulis-nulis unyu di sini. :D

Sementara menunggu berita spektakuler tentang saya ketemu jodoh, misalnya, yuk, kita berbagi tentang kegiatan sehari-hari saja.  Seperti sudah diceritain sebelumnya, saya emang lagi hobi makan buah-buahan.  Kayak orangutan.  Supaya rasa empati saya makin tinggi.

Tapi kemarin ini, meja saya diberesin lagi.  Dan ketika saya melihat pensil warna dalam kantung-kantung plastik, saya...agak frustasi karena:

1. Susah ngambilnya.

2. Kurang praktis.

3. Plastik.

Jadi, saya pungut toples-toples kaca bekas Yummylk, susu almond murni yang lagi hip di Bandung--dan semoga hip selamanya, saya kasih dekorasi kecil sedikit.  Kayak gini:


Temanya: semangka dan pisang! Semangka untuk meletakkan pensil-pensil warna hangat, dan warna-warna dingin adem di pisang. 

Begini:


Syukurlah.  Jadi semangat nggambar lagi! Dan meja kelihatan kayak...toko betrak-betruk.  Asli deh.  XD

Oh iya, saya lagi garage sale, lho! Silakan disimak di akun Instagram: @hurayagaragesale. 

Nah, terus, saya sedang rajin dengerin lagu ini: My Other Half bikinan Indra Lesmana.  Liriknya manis deh. 

Looking for my other half
And I got complete must on you
Astrology sight can be perfect clue
Is it true?

I could make a step behind
But I stupidly can't deny
Sweet tenderly heart
Your smile, I kindly regret

If you would be shining my hours forever more
Then we could be sharing our moments happily in harmony

By the moonlight's magic rhyme
We have caught in the finest time
It's true, love is blind
And I've really found
With you


Saking manisnya, saya jadi pingin makan alpuket.  Hap!

Senin, 25 Agustus 2014

Makanan Belakangan Ini

Saya kan kemarin ini komitmen mau makan buah setiap hari--minimal dua jenis.  Apakah misi itu berjalan lancar? Yaah...lancar-lancar nyasar sih. :p Tapi, namanya juga usaha.  

Belakangan, saya menyogok diri saya untuk betul-betul memenuhi intensi buah-buahan.  Alhasil, saya malah berkarya: 



Lumayan deh, seminggu ini rada rutin.  Berbekal semangat Sailor Moon dan Kermit Si Kodok, saya makin doyan makan buah.  Bahkan seringkali lidahnya kangen sendiri sama nanas, jeruk, mangga, stroberi, apel, alpuket.  Bleh, udah mirip orangutan ya! Yang dicariin pisang... hehehe. 

Ngomong-ngomong, saya lagi punya PR piano lumayan belibet.  Tapi kalau dicobain dan ditelatenin, jadi nggak ribet.  Judul lagunya: Etude Op.10 No.4 karya Opa Chopin.  Huf, kapan Opa Chopin pernah ngasih suguhan gampang, sih? XD 

 Okee, sekian saja cuap-cuap hari ini. Mau nerusin proyek-proyek lucu dulu! :D 




Senin, 28 Juli 2014

Selamat merayakan hari kemenangan!
Mari bersalaman dan saling mengingatkan tentang kasih sayang dan rasa hormat :) 



Kamis, 24 Juli 2014

My Playground

Inspired by Pinterest finds and the other thoughts, I made a design for my working-space, a.k.a my playground.  

I need a special zone to create things out from my visual dreams, and to make absurd music.  Oh, haven't mentioed my literature obsession.  

So here's my design: 



Imagine a room with cute tables, completed with an iMac (nice epic monitor, thank you). 
And yes, a little printer and scanner is absolutely important! 
Beside the computer table, there's the manual world.  I'll put a lot of markers, pencil colours, paints, and other tools there.  And I want the drawing table to be 45 degrees like that.  For a better body posture and to make things more balance. 

And why do I put a carpet in the centre? Because I need freedom! I need a room to breathe, to relax, and to straighten my legs.  To read magazines and books, and maybe to sing with a ukulele accompaniment.  And to play with my furry pet (whether it's a cat or dog or rabbit).  

Yes, plus, windows with backyard background is my priority.  Oxygen, please! :D

C'est tout
Alors, je veux introduite mes amis dans la classe IFI maintenant: 

 

Mademoiselle Maya, une belle professeur. 
Et moi, Mia, Tanti, Regi, Sienta, Resti, et Amimah. 

<3 i="" nbsp="">

 Mon Samedi est spĂ©ciale avec leur! :D

Senin, 21 Juli 2014

Memulai Hari dengan Cinta



Selamat pagi, penghuni Blogspot
Iya, saya lagi semangat karena liburan nanti banyak banget yang akan saya kerjain dan melibatkan meja, warna, dan kebahagiaan.  Judulnya: ngegambar dan latihan buat ujian teori musik Yamaha.  Hup, hup! :D 

Setelah beres itu, saya perlu belajar untuk DELF B1 pula.  Tapi saya senang, senang, dan senang.  Karena sikap senang sanggup memudarkan malas dan kesal.  <3 nbsp="" p="">

Kemarin saya baru beli majalah Frankie.  Majalah yang kata orang-orang 'Ningrum banget' itu.  :p Memang sih, tiap lihat, saya pasti pengen bawa pulang.  Pengen nyemplung ke dalam dunia yang dibahas di sana.  Rasanya kayak bakal pulang ke habitat sebenarnya gitu. 

Saya pun sedang asyik menelusuri apakah unicorn benar-benar ada...

Oh, dan perkembangan vegetarian saya? Lumayan.  Saya mulai males makan telur.  Hahaha.  Tapi olahan telur susah dihindari.  Jadi saya nggak ngoyo lah di urusan satu ini.  
Kalau ayam, saya malah kikuk lho melihat ayam.  Semacam tiba-tiba lupa, rasanya kayak apa.  Berasa move on dari gebetan yang hilang.  *halah* 

Saya tentu saja masih makan keju.  Secara saya ini cheeser.  Maniak keju.  Maaf ya, Pi, Sapi,  masih saya culik dikit produk dari tubuhmu.  

Nah, kalau kelamaan main di sini, saya bisa lupa waktu nih.  Proyek saya hari ini memasak.  Jadi, selamat menanti update makanan yang saya buat hari ini bareng Inez ya! :D Mumpung dia mudik, saya ajak mamam aja.  

 
 

Rabu, 16 Juli 2014

Semau Kita

Pernah mikir, nggak, sih? Dari mana datangnya ketentuan-ketentuan dunia? 
Kenapa cuma perempuan yang boleh pakai gaun? Kenapa kita harus bersepatu kalau sekolah? Kenapa jomblo didiskriminasi? Kenapa anak laki-laki dilarang main boneka? Kenapa dari SMP harus ke SMA, nggak langsung kerja? Terus kenapa juga manusia harus kerja?

Dunia memang demikian, Sob.  Selalu ada pihak-pihak yang lebih berkuasa dan mau bikin aturan yang berlaku buat semua orang.  Lah, ngapain? Entahlah.  Banyak faktor! Mulai dari ingin pengakuan, emang otoriter, dan mungkin merapikan tatanan masyarakat.

Tapi pernah nggak, kalian pingin bebas? Menentukan hak sendiri.  Mengatakan dengan bangga bahwa kalian nggak bekerja, namun bermain berbonus uang! Atau...kalian cuek pakai baju yang kalian paling suka tanpa harus dipelototin orang-orang di jalan? Berambut pink nggak pake diketawain? 

Sebetulnya, kita bisa banget kayak gitu.  Butuh keberanian, sih.  Dan, kita harus percaya diri! Semua kan dimulai dari diri sendiri.  Kalau kita sungkan pas rambut kita lagi warna hijau, misalnya, itu kan karena kita mikirin pendapat orang dan males diketawain.  Jadi, kalau kitanya senang sih, nggak perlu ragu sebetulnya. Selama kita nggak berbuat kriminal dan nyusahin sesama makhluk hidup atau Bumi, ya, jangan gelisah. :D 

Kalau iklan deterjen bilang berani kotor itu baik, mari kita berkata: berani beda juga asyik! 

Jumat, 04 Juli 2014

Groar.

Do you ever feel like...you're the only one who cares about every little details of everyone but anyway you're left alone without anybody cares about you? :(

Senin, 30 Juni 2014

Asal Tahu Saja, Ini Nggak Gampang Lho

Siapa bilang perjalanan jadi vegetarian itu mudah? 
Nggak segampang membalikkan telapak tangan, lho! :D
Mau tahu tantangan saya yang paling berat kala beranjak meninggalkan sumber pangan hewani yang (sejujurnya) lezat-lezat?


Satu. Saya doyan beef cordon bleu. Perpaduan keju dan smoked beef di dalam daging begitu nikmat.  Pas SD-SMP, saya pengagum berat teknik masak cordon bleu ini.  Kalau pun saya sudah beralih dari sapi ke ayam, tetap saja di dalamnya ada smoked beef! Jadi, saya benar-benar harus berpisah dengan cordon bleu manapun, sampai suatu saat bisa bikin cordon bleu jamur atau tahu. 

Dua. Makanan-makanan cepat saji kebanyakan dibuat dari ayam dan sapi.  Lihat saja Hoka-Hoka Bento, KFC, McDonald, A & W, dan teman-temannya.  Memang sih ada alternatif seperti ikan, udang, cumi--yang saya masih bisa lahap sampai batas waktu yang ditentukan. Tapi, kebanyakan menu enaknya, sih, olahan daging ayam-sapi.  Contoh: beef yakiniku, ayam goreng krispi, cheese burger.  Yah, itu kenyataan kok.  

Tiga. Masakan daerah Indonesia dominan daging.  Saya suka kangen sama ayam pop ala Padang, bebek betutu gaya Bali, bebek goreng.  Ah, masakan-masakan berbumbu itu. Dan satu lagi, ayam hainan juga enak!  
Bersyukur sih, penganan Padang masih menyediakan sayur nangka, terong, perkedel jagung, daun singkong--tak ketinggalan kuah kuningnya yang lezat.  Dan masakan Sunda juga banyak sayur serta lalapan.  Masakan Bali? Yang penting ada sambal bawangnya. <3 nbsp="" span="">

Empat. Saya nggak suka terong dan tahu! Bukannya benci, tapi nggak terlalu doyan.  Demikian juga dengan tomat bongkahan. Tapi toh saya melalui tahap perubahan dan sekarang mulai terbiasa dengan makanan-makanan tawar itu. :p Lagipula, tahu tuh enak banget, dan tomat sehat. 

Lima. Restu orang tua butuh waktu. Memang awal-awal suka dikhawatirkan akan kekurangan gizi, sih.  Terutama sama Mama.  Tapi, sekarang malah didukung.  Kalau ada makanan berdaging, Mama nanya, apa aku mau makan atau enggak.  Jika memesan makanan tanpa daging di restoran, Mama ikut menimpali, "Iya, jangan pakai daging, nih anak vegetarian."
Padahal belum sampe jadi vegetarian juga, tapi udah didukung.  Terharu. :') 


Petualangan menuju vegetarian memang berat untuk anak Indonesia--terutama karena ketersediaan makanan nabati yang lezat cukup jarang--apalagi, definisi lezatnya kan macem-macem! :D 

Tapi kalau mengingat wajah para binatang yang polos itu, saya jadi pingin terus berjuang.  Nggak ada poinnya lho, menyembelih hewan secara massal cuma demi menyumpal perut.  Kalau bicara gizi, sesungguhnya banayk sekali gizi tersembunyi di antara asupan-asupan nabati di sekitar kita! Apalagi di Indonesia yang kaya raya ini.  

Selamat Berpuasa bagi yang menunaikan! ;D

 

 

Kamis, 26 Juni 2014

Masa Lalu yang Artistik!

Kemarin ini saya keranjingan nonton film-film musikal zaman dulu.  Misalnya: Singin' in The Rain dan Annie Get Your Gun.  Kira-kira seangkatan deh sama Sound of Music yang terkenal itu. :D 








Nggak tahu kenapa, nih film-film kok menarik ya? Dan suasana klasiknya bikin gemes.  Belum lagi, karena musikal dan lagunya asyik-asyik, saya...kecanduan.  Sampai hafal lagunya tanpa sadar! Padahal cuma dua kali tonton ulang kok. :p 

Maka jadilah saya, di sini, nyanyi-nyanyiin soundtrack film-film tersebut.  Sambil berusaha membereskan novel-novel yang tertunda.  Sambil ngerjain ini dan itu.  Uh yeah.  

Jangan lupa, main-main ke halamannya Cappuccino Paradise, ya! Ada yang baru dan foto profilnya baru! (penting banget) X)

Selamat Hari Kamis! :) 




Jumat, 13 Juni 2014

Minggu, 25 Mei 2014

Selasa, 20 Mei 2014

Saya Di Sini!

Ups, karena keasyikan bikin ini dan itu, saya lupa ngasuh blog-blog! Tapi, saya sempat mengapikkan blog fiksi saya.  Ayo main ya ke sini, bagi tukang baca sekalian: CETAKCETIK. 


Nah, kabar hijau dan senang apa yang saya punya, ya? :D
Oke, perkembangan terakhir sih cuma sampai saya meresmikan peluncuran gelar Rumtarian sejati saya! Eh, mungkin maksudnya...pescaterian-ovotarian! Karena saya mengenyahkan menu unggas dari makanan yang saya lahap, terhitung sejak Hari Bumi kemarin! 
Memang sih, godaannya lebih besar dari sekedar nggak makan hewan berkaki empat.  Kenapa? Karena bagaimana pun, olahan ayam enak-enak... *nangis*  Bayangin aja ayam rebus hainan, ayam goreng krispi, ayam woku, ayam hijau kantin A (teringat Yahya) ! Tapi demi kesejahteraan ayam-ayam di dunia, saya akan berusaha berbuat baik sama mereka dan nggak mendukung pembunuhan ayam secara kejam! :D 

Oh iya, selamat Hari Bumi! ;) 

Roar! Salam hijau!

Saya juga buka lapak garage sale, saudara-saudara.  Silakan meng-klik ikon di bawah ini: 

http://facebook.com/hurayagaragesale

Segitu saja obrolan hari ini! Tetap hijau dan gembira, teman-teman. :)


Senin, 07 April 2014

Tomat Siap Saji

Tumbuhan tomat ini akan berkembang, menghadapi banyak hal tak terduga setiap hari. 
Tapi dia pasti tetap berjalan ke atas, menapaki setiap langkah menuju impiannya. 


Sabtu, 29 Maret 2014

Mencari Tambatan Hati


Tambatan hati? 
Wah, kenapa, Ningrum? Apakah ini pos edisi Malam Minggu? :p
Memang, sih, lagi Malam Minggu.  Dan saya galau.  Bukan mikirin pacar, tapi suami! Nah lho, kedengerannya serius ya? Bener kok, saya serius. 
Saya sedang mencari...telepon seluler.  
Tumben, saya ngomongin gadget! Iya, karena Blackberry saya soak nih, belakangan.  Ditambah lagi, kebutuhan mobile online saya makin membengkak, karena aktif di berbagai jejaring sosial.  Isi kepala juga saya juga nambah terus, berhubung aspirasi dan inspirasi ngededet-dedet. 

Termasuk sekarang, saya sedang penuh pikiran! Saya pingin sekali-kali memiliki telepon genggam yang betul-betul saya idam-idamkan.  
Kalau zaman dulu, pas SD-SMP, ketika anak-anak baru mengenal (dan punya) hape, saya tergila-gila sama dua macam handphone berikut:

Sony Ericsson T100 yang mini


Nokia 7210 si cantik <3 i="">



Nah, tapi itu, sepuluh tahun yang lalu! (Kok saya menua ya?) HP pertama saya muncul dari langit kelas sembilan kemarin.  Nokia flip yang (pada masa itu) kece.  Saya sayang sama dia, sampe setia selama nyaris delapan tahun! 

Nokia 3115
Selama masa pakai Nokia Buka-Tutup ini, saya sempat juga dihibahin seonggok handphone dari si Abang alias kakak saya.  Lumayan, punya satu nomor GSM, berhubung CDMA agak ribet. Plus, ada kameranya! :D 

Nokia 6300


Sayang, hape imut yang saya kasih silikon merah jambu itu lenyap di kendaraan umum.  Entah jatuh atau dicolong.  Yah, saya pasrahkan saja dia dan kembali bercengkrama dengan Nokia Buka Tutup.  Tapi, beruntungnya, di tahun 2012 tepat sebelum nonton Keane di Jakarta kemarin itu, seorang teman papa memberikan saya hape anyar trendi yang sedang hip, yaitu: 

Blackberry Curve 9220 :)
Seperti kata orang-orang, memang praktis sekali hidup dengan ponsel-pintar alias Vidoran Smart, eh, smartphone.  Namun, Blackberry agak lemah baterainya.  Tapi, seriuslah, menggunakan Blackberry Messenger, Whatsapp, Line, dan lainnya, sungguh membantu jalur komunikasi, terutama kalau butuh cepat dan praktisnya. :D

Apalagi, kameranya itu! Bukan kamera sempurna, tapi sangat sukses menemani hari-hari saya...sampai suatu waktu saya pingin punya Instagram karena saya pebisnis visual (halah) yang obsesinya besar untuk menyelamatkan Bumi dan jerapah dari kekacauan kosmik. 

Saya punya iPod (turunan dari sang kakak) buat kegiatan Instagram-an, tetapi, kameranya, bagi saya, kurang sempurna untuk selera saya, dan kalau motret malam-malam gelap, nggak keruan. :')  Saya suka sekali peranti pemutar lagu dan perekam produksi Pak Steve Jobs ini.  Saya selalu cinta sama AppleBerhubung saya nggak ilmiah, jangan pernah tanya kenapa, ya.  Saya kan kalau kesengsem sesuatu, agak suka-suka.  
Tapi, kalau harus merunut argumen saya, hm, mungkin karena :

Logo apel pada produk Apple sangat ganteng.  Produknya didesain dengan hati.  Steve Jobs menuntut desain yang bagus.  Pembawaan iOS tampilannya sedap dipandang. Praktis.  Cepat.  Compact.  Dan otentik.  Mahal? Iya, emang, tapi siapa yang bisa bilang itu mahal sih, kalau kualitas yang didapat sebanding? 

Oke, ini agak menyimpang dari topik Mencari Tambatan Hati kita. :D Jadi, berhubung Blackberry mulai agak tua, dan saya juga ingin bisa Instagram-an di mana-mana, nggak mengandalkan jaringan nirkabel, saya pun menetapkan bahwa saya ngidam ini sekarang: 

iPhone 5 putih 32 GB :D
Sekian dan terima kasih.  Saya pingin banget! Hahaha.  Karena dengan satu hape indah ini, saya bisa mengaktifkan jejaring sosial saya tanpa kepentok kamera sedih, ketidaktersediaan wi-fi, dan tampilan yang lebih nyaman ditonton, dan akses yang mudah, serta...anyway, itu si Apel.  Saya naksir si Apel habis-habisan.  Bahkan gebetan utama saya, julukannya Si Apel.  Bukannya asyik, seandainya saya punya Apel dan mendapatkan si Apel? *lalala

Sudahlah.  Saya mulai ngantuk tampaknya.  :") 

Barusan, saya menulis ini di tengah lampu gelap, karena sedang merayakan Jam Bumi! :D Yap, siapa yang matiin peralatan elektronik tadi pas Earth Hour? Selamat menunaikan Earth Hour tadi! Semoga kita makin sadar untuk hemat energi.  Karena kita sayang Bumi, kan? 

:*

Rabu, 19 Maret 2014

Gandengan Tangan, Yuk !




































Oke, mari kita bergandengan tangan, dan saling menguatkan dulu sebelum baca cuap-cuap yang satu ini.  Kenapa?  Karena, kalau kalian merasakan hal serupa, pasti rasanya pingin dikasih dukungan.  :) 
Belum ngerti? Baiklah, saya sih cuma pingin sedikit ngomong berbusa-busa yang masih ada hubungannya sama pos berikut.  
Tapi, versi sekarang lebih mendalam, dan mungkin, segelintir manusia lain mengalami hal yang sama!

Memang topiknya apa, sih? 

Begini, kenapa gaya hidup hijau masih saja belum jadi tren sengetren punya iPad, misalnya? Menurut saya, berhubung banyak sandungan-sandungan sosialnya.  Saya beberin di sini, ya, curahan hati para alien Bumi pecinta lingkungan yang niat baiknya belum direstui

"Saya pingin klasifikasi sampah, tapi diomelin Ibu, karena katanya repot."
 Tenang, Kawan, ini masalah global.  Apalagi kalau kita memulainya di rumah yang banyak penduduknya, karena akan selalu ada pro dan kontra di mana-mana! Pokoknya, mari tabah dan bujuk Ibu dan ajari orang serumah untuk membedakan tempat sampah kamu.  Terus, yang paling penting, kalau di rumah memang cuma ada satu tempat sampah, ya, cari satu wadah lagi dong. Tunjukkan kalau tekadmu kuat. :D

"Nggak bisa bikin biopori, nih! Tiada lahan."
Saya juga belum punya biopori sampai sekarang. :'( Rumah saya di lantai dua, nggak bisa membuat lubang semeter.  Tapi, alternatif untuk mengembalikan sampah alami ke alam, masih banyak kok.  Coba saja Gugel 'cara membuat kompos tanpa lubang biopori'.  Udah banyak gurunya di sana.  Kalau saya, dengan sepenuh niat, saya manfaatkan saja tanah dan pot seadanya untuk menampung kulit pisang, bawang, cabai, biji tomat, dan semua yang nggak saya telan. Eh, beberapa bumbu dapur dan sayur malah tumbuh lho. :D 

"Ceritanya mau matiin listrik untuk Earth Hour.  Eh, si adik keukeuh pingin lihat kartun di tivi!"
Biarkanlah adikmu menonton dalam gelap, biar kayak bioskop.  Kasian, anak kecil sekarang kan butuh hiburan.  Kita semua pasti pingin menunaikan Earth Hour sempurna.  Tapi, hemat energi kan mestinya udah jadi hobi kita sehari-hari.  Kalau di hari-hari lain kamu boros listrik, lalu cuma inget buat nyimpen energi pas Jam Bumi, ya nggak ngaruh-ngaruh amat, sih. ;) 

"Hari ini nyodorin tas belanja kain ke juru kasir di toko.  Dia menatap dengan sangat aneh.  Kesel deh!"
Iya, saya pun keki digituin.  Tapi apa boleh buat.  Kan belum semua orang mengerti.  Setelah bertahun-tahun ngebiasain bertampang percaya diri dan menjinjing eco bag, saya mulai lebih cuek sama ekspresi-ekspresi mengejutkan mereka, kok.  Semangat!

"Tas belanjanya ketinggalan di rumah..."
Karena itu mari siapkan selalu tas belanja (kalau perlu tiga ukuran) di tas, biar kalau ada yang dibeli tiba-tiba, nggak merasa berdosa lagi.

"Tapi, kata Bapak, kita butuh kantong keresek buat buang sampah."
Memang kenyataannya begitu.  Apalagi, pengangkut sampah yang keliling biasanya nggak mau ngambil sampah kalau nggak dikantongin.  Rumit, ya? Padahal kita pingin mengurangi plastik, tapi butuh plastik.  Begini, deh.  Coba cari alternatifnya yuk. Buat sampah, pakailah karung beras kosong, atau kantung lain yang sudah dipastikan tunakarya.  Terus, kalau sampah organik sudah kita kelola di kebun dan tanah, kita kan nggak perlu tampung itu pakai plastik dulu.  Langsung saja bawa ke kebun.  Kantung plastiknya dihemat, buat sampah-sampah nonorganik. Setidaknya, dikurangi dulu sebelum bisa dihapus.  :)

"Pengelolaan sampah di Indonesia kan amburadul."
Betul, karena masyarakatnya belum sama rata, sama rasa.  Walau ngakunya gitu. :p Kalau semua orang kerjasama baik-baik, saya yakin pasti Indonesia berubah kok gaya ngurusin sampahnya.  Makanya, ayo gandengan tangan, kita koordinasi!

"Masalahnya, pemerintah kita nggak care!"
Tapi kita bakal keburu lenyap ditelan asap, plastik, dan kemarahan, kalau kita nungguin pemerintah doang.  Pemerintah kan cuma satu.  Kita banyakan.  Sepasukan.  Ayo, gerak duluan saja, nggak usah nunggu pemerintah.  Syukur-syukur, kita bakal merasakan pemerintahan yang lebih ramah lingkungan segera.  Semoga presiden baru kita sayang sama Bumi. :) 

"Ane bawa tumbler nih, gan.  Tapi bocor.  Buku-buku di tas pada basah."
Oh, itu masalah biasa.  Makanya pilih botol minum yang lebih terpercaya tidak bocor walaupun jungkir balik dan salto, ya.  Cuma, saya nggak mau memotivasi orang buat beli terlalu banyak botol minum, hihi, karena ujung-ujungnya pemborosan.  Untuk sementara, pakai saja tumbler bocor kita, tapi, digiwing di luar tas.  Oke? :D 

"Kak, aku baru belajar jadi vegetarian.  Tapi, ada yang ngomong: Vegetarian itu sayang binatang, kok makan makanannya binatang?"
Memang kami sayang binatang.  Dan kami makan makanan yang sama dengan para herbivora.  Apakah itu berarti kami merebut makanan mereka? Nggak.  Kami sih pingin mereka nggak dibantai dengan sadis aja.  Gitu.  Ngerti? :) *senyum miris* 

"Ngurangin polusi dengan sepeda memang asoy geboy.  Tapi, mana jalur sepedanya? Terus, kalau naik kendaraan umum, banyak copet!"
Sebagai anak angkot sejawat, saya juga sedih sih, karena transportasi di sini belum diberi sentuhan maestro sehingga bikin orang-orang ogah.  Dan, jalur sepeda susah dibikin karena jalannya udah penuh! Tapi, ingat hukum ekonomi nggak? Semakin banyak permintaan, penawaran akan menyesuaikan.  Jadi, perbanyak saja makhluk penghuni bus kota dan angkot, pasti tuh transportasi publik bakal makin hip dan dipermak biar trendi.  Ya nggak? ;) 

"Udah, hemat listrik, jangan kelamaan komputerannya!"
Oke, oke, sebentar, mau beresin pos buat blog dulu, supaya kita bisa menggalang rasa silih asih silih asuh.  Yuk, ajak teman-teman jadi alien Bumi yang setia! :D 

 

     

           

Senin, 17 Maret 2014

Keriting!

Karena banyak proyek, akhirnya keriting sendiri.  Tapi tak apa, keriting bisa membawa kegembiraan tersendiri, kok! :D 


Selasa, 04 Maret 2014

Hari Alam Liar Sedunia! (kemarin)


Semoga kita mau bertanggung jawab kepada kehidupan seluruh penghuni Semesta tercinta ini <3 br="">

Jumat, 28 Februari 2014

For You Dear GFC Followers

If you are here to follow my green beauty journey
please follow the other page:  


(just click the title or the picture anyway)
 

http://citraramya.blogspot.com/



Thanks! :D 



Rabu, 26 Februari 2014

Selagi Berkelana di Bab 18

Maka saya bercerita lewat gambar-gambar ini.
Gambar pertama diulas di sini.

kesukaanku <3 span="">

cincin hasil keisengan :)



rindu produk-produk ini!

mejanya penuh !


akibat doyan belanja alat warna

Senin, 24 Februari 2014

Pemanja Telinga

Selagi menulis novel, saya malah melanglangbuana ke dunia maya (salahkan saja modemnya, biar ramai, biar mengaduh nepi ka tunduh).  Tapi, sekalian saja saya mau membagikan daftar 10 judul lagu favorit saya sepanjang Februari ini! :D  

1 - Perahu Kertas - Maudy Ayunda 
Lagu tema Perahu Kertas, film dari novel Dee.
Tiap menyimak lagu berjudul mirip ilmu origami ini, saya pasti terharu sendiri.  Hahaha. 

Musiknya unik, tapi yang paling bikin saya kesengsem adalah pasangan manis yang mendirikan musiknya itu.  Band lucu bernama Kisses.  Mereka begitu...retro.

3 - Piknik - Naif
Bikin hati ringan ceria dan pingin kencan sambil makan sorbet stroberi bersama cowok idaman.  :p 

4 - Toccata - Claude A. Debussy
Yang satu ini piano solo klasik.  Bikin keranjingan.  

5 - Higher Than The Sun - Keane
Salah satu bonus trek di CD terbaru mereka, The Best of Keane.  Enak! 

6 - Why Do You Let Me Stay Here? - She & Him
Jelas-jelas curhat colongan seorang Ningrum.  :)

7 - L'Amoureuse - Carla Bruni
Syahdu-syahdu elegan. 

8 - Tout Les Garcons et Les Filles - Francoise Hardy
Lagunya bikin berbunga-bunga sendiri, ngebayangin piknik romantis di taman.  Padahal belum tentu nyambung sama lirik lagunya. :p 

9 - Electrified - Naif
Seru aja dengerin lagu yang aneh ini. 

10 - Dear Sunday Night - Katarina Ningrum
Iya, saya iseng ngarang lagu kemarin ini, pake Garage Band.  Hasilnya lumayan memuaskan sih. 


Rabu, 19 Februari 2014

Citraramya Ngacir ke Sebelah

Oke, saya lupa bilang ke saudara-saudara sekalian, wahai yang follow blog ini lewat GFC, atau lewat telepati (?). 

Blog centil-centilan saya yang dulu alamatnya di tumblr, si Citraramya, sekarang udah jadi tetangga sekomplek sama Pramudita! :D

Pencet belnya di sini, ya.

Isi rumahnya nggak jauh-jauh dari kosmetika dan gaya hidup yang idealis! :D
Dan tentu saja, gambar-gambar lucu juga ngumpul di situ. 

Bisa juga klik bel di sebelah kanan yang ada gambar lipstik, yang judulnya "Satu Lagi Tempat Bermain Saya yang Agak Centil "

:)

sekian berita hari ini.

Betul, Tulisan Ini Buat Kamu!

Ada beberapa kata ganti orang pertama tunggal untuk melengkapi kalimatku yang ditujukan untukmu:

Aku suka tertawa bersamamu.

Saya terkesan dengan kamu.

Akika normal, kok.

Abaikan jika semakin lama semakin tak paham.

:)

Kampanye Kedua :)

Setelah cukup sukses hidup tanpa tisu beringus atau ingus yang butuh tisu, saya memutuskan untuk mulai menaruhnya di slot 'Kampanye Aman Berjalan', dan menambah target berikutnya.  

Kampanye yang satu ini lebih fokus ke kejiwaan.  Euleuh, kejiwaan? Terdengar epik, ye? 

Yap.  Sadar nggak sih, kita punya satu kebiasaan yang bentuk kata berimbuhannya: ngomel.  Kata dasar: omel.  Arti kata: mengeluh. Protes.  Menggerutu.  Konotasinya negatif.  
Apa yang kita sering omeli? Apa saja yang bikin kita kurang senang. Tapi, kita punya aksi ngomel yang cukup parah belakangan.  Namanya...


Ngomel tentang cuaca dan iklim.



Salahnya apa? Nggak salah.  Kita kalau kepanasan pasti komplain.  Kedinginan pusing.  Pancaroba, bikin pilek.  Hujan melulu, kena flu. Hujan abu, kelabu.  Hujan uang, bau! 
Wajar kalau kita ngomel, kan? Semua berdampak aneh buat badan dan mood.  
Apalagi sekarang kita sedang mengalami kenyataan bernama Perubahan Iklim alias Climate Change.  Cuaca harian semakin gonta-ganti, warna-warni.  Sehari bisa mengalami empat musim sekaligus.  Malah lima, ditambah pancaroba atau paceklik

Oke, ini lucu sih.  Konon katanya, perubahan iklim terjadi karena efek rumah kaca.  Nah, dari mana datangnya efek rumah kaca? Berbagai kegiatan manusia di Bumi (saya nggak perlu merinci apa saja, kan? Semua orang udah tau, kan diajarin di sekolah [diajarin lalu dihafalin doang].)! 
Udah ngerti maknanya? Kalau labilnya cuaca belakangan memang berawal dari keserakahan manusia, kenapa kita harus ngomel? Itu udah resiko alami, Nak, resiko alami!

Saya juga suka protes kalau terlalu terik, terlalu dingin, terlalu bersalju (walau belum pernah), terlalu ganteng, terlalu labil.  Tapi, saya baru sadar, harusnya saya nggak ngomel karena itu sudah resiko dari kelakuan kaum saya, manusia.  Iya, memang, pup sapi juga mengeluarkan gas metana.  Tapi siapa coba yang memutuskan bikin peternakan sapi massal di mana jumlah pupnya pun menjadi kolosal? Manusia, kan? 

Jadi, mulai sekarang, kurangi ngomel-cuaca, yuk? Mending kita pikirkan cara memperbaiki yang sudah kita rusak bareng-bareng ini.  :D 

Selamat Hari Rabu! :)