sepintas kecerewetan

Sabtu, 28 Agustus 2010

Panorama Tetangga

Pada suatu sore yang cerah, saya ketemu anak-anak tetangga. Tadinya cuma main sama anak anjing mereka, Joy, yang gendut dan perutnya seperti lemak! (ya iyalah...kalau kayak tulang 'kan ceking namanya). Tahu-tahu Anak Sulung bercerita tentang pelajaran Sejarah, dan, tidak jelas jalan pintasnya, sampailah saya di kamarnya, berkutat dengan PR Sains. In English! Maknyus. Pakai Bahasa Ibu saja saya suka bengong, apalagi ini.

Syukurlah, materinya pelajaran SD (walaupun kurikulum Inggris). Jadi, rada ngerti. Kalau materi SMA, dan kelas XI, saya cengo, deh. Maklum, anak IPS. Disuruh ngerjain IPA apa jadinya? Nanti ada yang menjadi korban ajaran saya! Soalnya sesat...

Anak Tengah dan Anak Bungsu pun datang. Akhirnya, ramailah sesi belajar kami. :)) Sambil mikirin magnet, Anak Bungsu pamer karya malamnya, Anak Tengah ngajak ngobrol...pokoknya...SERU! Di sinilah, kemampuan seorang perempuan untuk ber-multitasking diuji. Halah. Berlebihan. Setelah Sains, ada Matematika (sekali lagi, untung pelajaran SD!). Jadi, sampai malam, saya pun nongkrong di sana. Lucu! Maksudnya, anak-anak memang lucu. Nggak ketinggalan si Kakak Tetangga yang berkunjung tanpa ngetok pintu ini. :P Lucu juga.

Begitulah...

Catatan:
Buku Music Theory for Young Musicians karya Ying Ying Ng grade 4 sudah selesai! BRAVO! :))

Rabu, 25 Agustus 2010

GENDUT!?

Haha, ini bukan tulisan tentang diet, tenang saja. Semua orang cantik, mau gendut, kurus, cungkring, gembrot, nggak jelas...pokoknya, semua cantik, semua ganteng!

At this moment, I want to tell you, readers, bahwa aku dibilang "jadi lebih berisi tapi bagus" sama dua orang tante-tante. Saya cengo aja. Berisi? Bagus? Dan mereka menunjuk ke pipi. PIPIKU! (:-0)

Akhirnya, saya ngaca deh. Rupanya, pipi saya mah nggak gembung-gembung amat. Jadi? Apa yang mereka lihat? Mungkin karena pilihan baju saya sekarang-sekarang. Rok high waist, celana sarouel, jodhpur, dan yang berbentuk-bentuk semua. Hahaha. Itu sih, urusan selera, ya. Dulu, saya selalu pakai baju gombrang-gombrong-gondrong nggak jelas dipadu jins lurus, pokoknya, berantakan. Padahal saya merasa sendiri, kepingin ganti selera! Atau, selera saya lagi bertransformasi? Entahlah. Saya tidak nyaman kalau terlalu tampak stylish, padahal saya punya selera yang rada-rada oke, cuma nggak berani...Pokoknya, kira-kira di kelas 3 SMA, kepercayaan diri saya naik dan tiba-tiba saya mulai mengumpulkan baju-baju yang tidak lazim, saya pakai, dan saya sukaaaa! Ya ampun. Mestinya dari dulu saja saya membebaskan diri berekspresi. Rasanya asyik banget.

Lulus SMA, saya juga potong poni (sendiri, di depan cermin wastafel). Poni lurus yang membuat aura edgy dan kreatif saya akhirnya terlihat, dan memang saya jadi jauuuh lebih lincah gara-gara...secercah poni penutup dahi pembuka tirai kepercayaan diri.

What a girly topic! :P Hihi. Kalian tahu? Kalau kalian merasa tidak bebas bergerak, tidak ingin berpindah dari zona nyaman tapi kepingin, ingin ngebotakin kepala, ingin makan ayam kungpao, atau belajar kungfu, atau mau numbuhin kumis dan dipotong ala Hitler, ngidam pelukan kekasih dan kepingin nangis melihat orang pacaran, JANGAN DITAHAN-TAHAN! Sungguh, ngupil dan kentut juga nggak boleh ditahan-tahan. Bahaya. Menunda, menahan, dan mengekang perasaan bukanlah sesuatu yang enak. Serius. Bebaskan jiwa kalian. Biarlah dia berkelana. Kalau salah, toh pasti ada solusinya. Tak ada suami tanpa istri. Tak ada wanita tanpa pria. Tak ada cicak tanpa nyamuk. Tak ada kesalahan yang tak ada jalan keluarnya. Jadi, jangan takut.

Have a very berry nice day! :)

Minggu, 22 Agustus 2010

Toge Sahabatku


Bukan, bukan berarti aku bersahabat sama Toge Raksasa atau apa. Toge adalah bahasaku untuk: not balok! Ya! Hal yang harus digeluti, setidaknya benar-benar dihayati dan dirawat sampai bulan Oktober tanggal 17 datang!


Ada apa sih? EHEM! Ini dia. Saya bakal mengikuti ujian teori musik dari ABRSM, dan...tentu, isinya...not balok, not balok, dan not balok. CIHUY! Semangat!


Cara belajarnya: berlatih, mengerjakan soal, dan mengalisis partitur. Wah, gila, gila. Pertamanya gampang, lama-lama ruwet. Apalagi jika dikerjakan dalam keadaan mengantuk!


Tapi, kawan, apa pun yang terjadi, belajar not balok sangat menyenangkan! Setidaknya, bagi saya, dibandingkan Fisika, Kimia, dan Matematika! :)) Padahal hitung-hitungan juga, tapi, ya, lebih enak menghitung ketukan musik, lah!


Pokoknya mah, bekerjalah dalam riang untuk segala yang kita kerjakan. :D Karena itulah yang bikin kita tetap SEMANGAT! Termasuk, saya, dalam hal...bercocoktoge. :P

Selasa, 17 Agustus 2010

Keluarga Keren Karnivora

Kami barbekyuan! Haha. PraDirgahayu gitu ceritanya. :P

Tunggu, ceritanya begini. 16 Agustus 2010. Saya disibukkan dengan les piano satu setengah jam yang menyenangkan dan seru. Isinya: mendengar lagu bahan ujian ABRSM Grade 8 2011-2012 , membaca partiturnya, mengulas teori ABRSM, ngobrol, lalu memainkan sebuah Impromptu bergelas Op.9 No.2 karya sang maestro Schubert. Haha! Lagu yang nggak ada habisnya tuh! Udah lama banget... *jadi minder, tapi, kata guruku sih, memang gaya belajar di Konservatorium juga gitu. Mau sebulan, dua bulan, SETAHUN (@)$*@!$), kalau karya belum dipresentasikan secara sempurna, yah, bakal terus-terusan dijadikan PR. Waduuuuhhhhh!

Setelah les piano, saya ke Riau Junction. Ceritanya nyusul sobat saya, Estherminaluriskandangolalamasukutukartumpul, yang lagi belanja buat bahan barbekyu. Skenarionya: kita bakal barbekyuan di rumahnya, di Arcamanik. Daerah ujung dunia lainnya dari sudut pandang saya. :P

Kami pun sampai di rumahnya, ketemu anak kucingnya (Bejowati). Terus, mulai menyikat alas panggangan dari besi. Hihi! Membantu mengencangkan otot lengan nggak ya? :P

Pas nyikat, sobat kami lainnya, QK, datang memberi tenaga tambahan. Hihi. Kemudian kami mulai memanaskan arang! Sedang manasin arang, datang Arthur dan Jeffry! Dua kawan ITB kami. Haha. Jadi, tambah berapi-apilah arang kami. (ada tenaga tambahan soalnya)

Ketika sudah memanggang daging dan menggoreng kentang, kawan sejiwa kami lagi, Inezwanditarikandangolalamasukutukartumpul, mengabari akan datang. Horeeee! Setidaknya barbekyuan ini tidak terlalu gagal. :P

Menunggu Inezwanditarikandangolalamasukutukartumpul, kami makan secara keren (nggak barbar seperti biasanya) di meja makan, pakai peranti makan lengkap berupa garpu dan pisau, dan piring yang besar. Wow! Kami seperti keluarga besar saja. :D

Sudah kenyang, dan daging bersisa dua potong, kami malah dikasih pertanyaan oleh Jeffry, dan, yang menang dapat daging. Weleh. Pertanyaannya cukup aneh, dan cukup memakan waktu dan pikiran! Pada akhirnya, Estherminaluriskandangolalamasukutukartumpul berhasil mencetuskan jawaban yang benar! Horeeee!

Masih ketagihan sama tebak-tebakan, kami malah main tebak kata. Jadi, yang jadi...ehm..."ucing"nya harus membayangkan sesuatu, dan nanti kawan-kawan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berjawaban "iya" atau "tidak". Kalau yang gampang, gampang banget. Kalau yang susah, sampai lamaaaa banget nebak barangnya!

Di sela-sela, datangan Inezwanditarikandangolalamasukutukartumpul. Kami pun kembali ke lokasi masak memasak. Hihi.

Setelahnya, nggak ada orang datang lagi. Wah. Betapa sepi barbekyuannya. Ah, setidaknya, we were having fun! :D

Malamnya, saya, Esther-Tumpul, Inez-Tumpul, dan QK untel-untelan tidur. Tidurrrr jam 3 pagi. :P Bangunnn lagi jam 7 pagi. Wow. Rajin. Habis, saya dan Inez-Tumpul mesti pulang pagi! Dia karena ada urusan, saya karena...takut nyasar kalau naik angkot sendiri. Ya, sekalian juga, apa salahnya.

Sekarang saya di rumah. Sudah kembali. :) Membuat karya. Karya-karya yang semoga diterima oleh panitia lomba cerpen. (AMIN!)

DIRGAHAYUUU! :D KITA SAYANG INDONESIA! :)

Kamis, 12 Agustus 2010

Kamis, 12 Agustus 2010

:D Kehabisan ide! Hahaha!

Tapi hari ini, banyak yang dapat ditulis.

Pertama, tentang kemarin malam. Saya sekeluarga makan malam di restoran ikan bakar unik Niagara, di mana ada ikan-ikan laut asal Indramayu, dipotong-potong dan dibumbui serta disajikan bersama nasi putih, daun kemangi, ketimun, dan dua jenis sambal: kacang dan bawang. Lokasinya di Gegerkalong, Bandung. Pesanan saya hari itu: unagi alias belut laut. ENAK BANGET!!! Keterlaluan, terlalu enak untuk dilupakan! Hahahaha...

Sesudah itu, kami pulang. Saya pun nulis cerita sampai tengah malam. Begadang lagi, begadang lagi. Saat baterai netbook sudah mau habis dan otak sudah tak keruan, saya pun pergi tidur, sedangkan abang saya masih main PSP pakai singlet dan celana pendek. :P

Saya tidur nyenyak. Mimpi SMS-an begitu panjangnya....sama...lupa, siapa ya? Pokoknya dua orang sekaligus. Saat memandangi layar ponsel yang dalam mimpi sangatlah aneh dan BESAR, tiba-tiba saya bergoyang-goyang. Eits, bukan goyang dangdut, tapinya. Ranjang saya goyang-goyang. Kanan-kiri, kanan-kiri...dan, nggak berhenti! Saya pun jadi bingung, tapi, berhubung kesadaran masih di bawah batas minimal, saya tenang-tenang saja. (bego, ya?) Karena toh tahu-tahu gerakannya berkurang dan...berhenti sama sekali.

Barulah saya betul-betul bangun.

Dan Si Abang, yang kala bertelepon dengan sobat kentalnya, bertanya-tanya: "GEMPA?!"

Saya cengo. Tadi gempa? Hahahaha! Saya pikir...vertigo doang.

Abang saya pun jalan ke kamar Mama, dan segera ngoceh, "Ma, GEMPA!"
"Iya, ya?" Mama saya masih lemas. "Memang goyang-goyang, sih..."
Saya diam saja. Padahal pingin nanggepin. Tapi, entah kenapa, nggak bisa ngomong. Nggak loading.

Papa saya pun naik ke atas dan sama herannya. "Papa nggak ngerasa, lho."

Dan sepertinya, Si Abanglah yang paling heboh. Dia langsung cerita-cerita banyak sama temannya (tambah berkurang deh pulsanya), sampai jadi ke urusan yang bertambah gaib saja. Hiiiii!

Tapi, selesai sudah. Urusan gempa selesai, dan saya tidur lagi. Serius. Ngantuk!

Kedua, pagi ini. Papa langsung nonton berita, dan katanya gempanya dari Sukabumi, sebesar 5,8 skala Richter. Wah. Lumayan. Terus, kami pergi sarapan pagi di Jalan Alkateri, di rumah makan Purnama. Tadinya mau ngebubur, tapi buburnya libur karena puasa. Kami pun makan roti. Yang saya, rotinya pakai telor ceplok setengah matang. Ualaaaah, mantap!
Ngomong-ngomong, sebelum makan, kami mampir ke Cikapundung dan beli majalah. Banyaknya majalah kuliner, dan...majalah penataan rumah yang bintang sampulnya Edwin Lau! Aiiih! Saya suka banget Edwin Lau! :P Apalagi kalau dia sedang masak. Uuuooooohhhhhh.

Detik ini, saya sedang menulis. Lagi. Sembari mendengarkan lagu-lagu. Ni-mat! ;d

Buat teman-teman, selamat menunaikan ibadah puasa, ya! :)

Selasa, 10 Agustus 2010

Mesin Pencetak Uang?

Saya kaget sendiri.

Ada keanehan di dunia ini, yang namanya tuntutan. Misalnya, ada teman saya nggak boleh masuk sekolah seni karena dikhawatirkan susah cari kerja. Terdengar biasa saja.
Tapi mendadak saya syok. Bukankah larangan semacam itu sangat kejam? Masa sih, itu tanda sayang seorang orang tua? Saya nggak ngerti. Apakah itu bentuk modern dari kasih sayang?

Oke. Di sini, kasusnya adalah...mengapa anak yang dicintai tak boleh berbahagia dengan topik yang ingin dilakoninya? Apakah itu sebuah wujud cinta?

Alasan orang tua memberi larangan sejenis tersebut mungkin begini: nanti hidup kamu susah. Nanti hidup kamu kekurangan. Kamu harus punya penghasilan. Ujung-ujungnya: kamu 'kan harus menunjang hidup kami di masa tua. Mau lebih menyedihkan: kami sudah membayarimu segalanya, dan sekarang, kami minta balas budi! Ada yang memang memikirkan kebahagiaan anak-anaknya, secara berempati, mungkin karena mereka hidup susah. Kalau untuk yang begitu, saya cuma bisa bilang, "Anda hebat sekali!" Namun bagi yang pertimbangannya di luar itu?

Saya syok. Sungguh. Apakah dunia bahagia hanya tentang uang? Apakah orang tua hanya senang kalau anaknya berduit banyak dan bermewah-mewah? Bukankah aspek hidup lebih kaya dari itu? Ke mana kata kasih sayang? Ke mana kata kepuasan? Ke mana kata ilmu?

Ayah, ibu, kami bukan mesin pencetak uang. Kami manusia. Kami mau melakukan hal yang kami cintai.

Minggu, 08 Agustus 2010

Dokumentasi



Agak berbau narsis, ya, saya tahu. :) Demikianlah foto-foto saya yang terbaru. Sekedar untuk memperkuat suasana bahwa blog ini isinya tentang saya.

Gambar 1: bukan foto, saya tahu. Itu gambar saya, dibikin sepenuh hati dan dikelilingi atmosfer cinta seorang gadis yang tak pernah punya kisah cinta (akan, akan, akan...amin). Ceritanya, mereka nyanyi bareng. Lucu 'kan?

Gambar 2: di DAISO Paris van Java. Mencoba bando kelinci. Fotografi oleh: Abang Saya Si Kokol. :)

Sabtu, 07 Agustus 2010

Banyak Baca, Banyak Karya

KELUH. KESAH.
"Banyak Baca, Banyak Berkarya"
Iya, tentu, kata-kata di atas benar. Penulis harus banyak membaca. Namun ada kalanya, otak saya mampet. Menulis nggak bisa. Baca nggak mau. Apalagi, saya merasa dunia tulis-menulis di Indonesia maju tapi begitu-begitu lagi. :-S Saya pikir, kenapa tidak ada yang membuat inovasi? Lalu, saya gubah sebuah inovasi penulisan. Tapi, belum pula gubahan saya rampung, seseorang sudah menyalipnya! Saya pusing! Saya butuh baca! Tapi saya malas membaca karena segalanya sudah begitu klise!

Maka saya pun bengong. Di sini. Depan program Word yang dapat menyalurkan aspirasi dan inspirasi.

Saya menulis banyak hal romantis. Hal lucu. Komedi. Saya pintar bersilat kata-kata. Tapi kalau pencak silat, jangan harap. Jalan biasa saja saya suka tersandung! Ah.

Saya betul-betul perlu baca. Tolong beri referensi. Kemarin di Gramedia saya tak menemukan 100 Kata. Padahal ingin sekali saya baca!

NOSTALGIA. TIDAK. ESENSIAL. TAPI. INGIN. DIBAGIKAN.
Saya pernah bikin gambar. Ilustrasi si Marin, tokoh Cappuccino Paradise karya saya (info: Nona Pedagang Buku). Marin ini lagi duduk, dan tersipu-sipu, sembari bicara:
I can't stop smilling because I really enjoyed my time with you. Haha. Lantaran Marin mirip saya, ada teman yang malah nanya:"Enjoyed my time with siapa?"

Tentu tak saya jawab. Menurut kalian semua, siapa? Apakah Charlie si sobatnya Marin? Atau, itu refleksi diri saya sendiri yang menikmati waktu bersama seseorang? Saya masih ingat sekali, siapa jawabannya. Hahaha!

:)

SEKILAS. INFO.
Saya menjual hasil jadi DIY-miniatur ruangan-ruangan, sudah difigura. Harga ukuran besar Rp 200.000,-, sedangkan yang kecil Rp 100.000,-. Untuk hadiah lumayan juga, lho! :)
Juga, saya menyediakan jasa pembungkusan kado! :) Info lengkapnya di Nona Jenaka.

Jumat, 06 Agustus 2010

Musik! Musik! Musik!

Iya. Saya gila musik sekarang. Sudah ada basisnya, sekarang jadi tambah gila, lantaran baru nonton resital di CCF Bandung. Menampilkan Andrew Sudjana (piano), Yofe Maria Hariawan (biola), dan Fauzie Wiriadisastra (flute). Haha. :D
Secara keseluruhan: memukau! Mantap! Bagian piano solo oke. Piano-biola oke. Piano-flute oke. Tiga-tiganya unjuk nada bareng, oke...

Hahaha! :)) Saya senang.

Acaranya begini: saya pergi les piano (dan telat--lebih tepatnya, bisa dibilang nggak les juga), lalu ke sekolah dan parade kuteks dengan Teru, sobat ngocol saya. Alhasil kami pun rame-rame bikin keramaian di situ. Jam 4 sore, kami pun diusir satpam dari kantin. Hijrahlah kami ke Rumah Coklat, di Jalan Progo. Habis gitu, kami duduk-duduk, ngobrol sampai brojol...lalu kami cari makanan berat di Giggle Box. Makan Beef Cordon Bleu + Classic Ice Tea (saya), Chicken Cordon Bleu + Green Tea Smoothie (Teru). Kami pun leyeh-leyeh, menanti jam yang tepat untuk berangkat.

Habis waktu, kami jalan deh, ke tempat nyegat angkot menuju CCF, Jalan Purnawarman. Bari dikasih gerimis dari langit, menyanyikan lagu tema yang diputar ulang sejak tadi sore, dan langit telah menjadi gelap. Betul-betul kayak orang mabok! Haha. Apa kata orang-orang, ya?

Demikianlah, kami pun nonton, sembari menebak-nebak lagu apa yang jadi lagu tema baru kami sepulang konser (sesuai kebiasaan, seperti waktu kami nonton Kuartet Gesek T'ang dan nge-stuck lagu Cina yang bernuansa bagaikan...Si Unyil).

Yang jelas, saya senang! :D Menghabiskan waktu bareng teman-teman, selain Teru, ada Manda, Pepop, dan Picu. Para cewek. Di sana juga saya bertemu banyakkk kenalan. Orang-orang dekat. Orang-orang yang lagi sering bareng. Orang-orang yang pernah main bareng. Orang-orang yang tiap minggu ketemu. Haha. Dunia kecil!

Tadi pagi saya mPVJ. Sebuah mal tenar di Bandung. Makan di A & W dengan voucher yang seru, belanja-belanji di Daiso, ngeceng Gramedia, dan ngintip The Body Shop.
Hari ini...BOROS! Haha.

Maaf, ya, dompet. Berikutnya saya mulai menghemat, kok. :) Damai!

Ngomong-ngomong, sampai sekarang saya belum pernah juga lihat video Keong Racun. Aaaaarghhh, ketinggalan zaman!!! :P

LOL.

Just LOL. =)) =)) =))

Kamis, 05 Agustus 2010

Batik Cantik

Mengapa tiba-tiba batik? Karena saya baru ikut workshop batik di sebuah kampus di Bandung. :D Intinya, saya belajar bikin batik. :D Ya.

Prosedurnya: memanaskan malam di atas tungku minyak tanah mini, sesudah meleleh dan cair seperti coklat, diambil menggunakan canting, lalu mulainya menggambar di atas kain. Sebetulnya, terlihat simpel. Pada prakteknya: balelol... banget. ya, setidaknya, saya sih, balelol, karena saya orangnya suka terlalu semangat dan ngebut. Maksud hati mau bikin motif seperti bulu sayap merak, jadinya...marak! Hahaha...

Habis dilapis malam, kain berukuran 30 x 30 sentimeter tersebut dicelupkan ke pembangkit warna, ke cairan pewarna, lalu terakhir, dilorot menggunakan soda as yang dilarutkan dalam air hangat.

Dan jadilah...selembar kain batik cantik warna merah (yang saya), meskipun motifnya acak adut. :P
:D Tapi, pada dasarnya, saya jadi suka batik. Asyik, dan saya ingin coba lagi, membuat sesuatu yang lebih bagus dari karya hari ini. :)

Cinta banget deh, sama batik! BATIK CANTIK LENTIK UNIK! :)

Rabu, 04 Agustus 2010

Selamat Pagi Dunia!

Iya. Sesuai jadwal, tentu sapaan saya lebih bagus kalau seperti judul di atas. Selamat pagi dunia!
Seekor anak anjing tetangga sedang berkaing-kaing di bawah sana. Dengan wujudnya yang kecil mungil dan perawakan polosnya. Ah. Sungguh. Saya ingin culik makhluk itu dan ajak main. Seperti kemarin, ketika saya turun ke bawah dan tak sengaja bertemu dia, lalu merasakan gigitan-gigitan kecilnya yang bikin saya kangen...Kismis.

Siapa Kismis? Seorang, eh, sebuntut, hmm...seekor anak anjing yang rambutnya coklat muda lembut dan gemuk. Dia anak anjing pertama yang saya biarkan menggigit-gigit jahil kepalan tangan saya. Ah. Pokoknya, dia anak anjing terdekat dalam hidup--secara saya mantan anjingfobia. :))

Kismis sering sekali saya pangku dan saya gendong. Seperti bayi saja. Tiap saya datang, dia melompat girang menyambut. *baca: mencakar-cakar kaki saya, menggigit kaus kaki, menjilati tangan saya hingga basah kuyup

Dia tinggal di rumah Engkong saya. Setiap saya ke sana, saya pasti main dengannya. Saya belikan snek tulang-tulangan baginya, rasa susu, dan dia menyukainya. Ah. Semuanya begitu manis!

Tahu apa yang terjadi? Kismis mati muda! Alasannya? Tertabrak mobil orang yang lagi parkir di depan garasi rumah Engkong.

Saya pun nangis.

Hik, hik. Kismis!!! :'-((

Tapi, sudahlah, life goes on! ;D Mari kita merelakan yang sudah pergi, karena kita masih harus terus hidup dan berbahagia. Give them to God.

Miliki hari baik! :D

Minggu, 01 Agustus 2010

Minggu Pagi Ceria

Ini hari Minggu yang biasa. :D Tapi, entah kenapa, suasana hati saya tidak biasa. Lebih bagus. Santai, tenang, dan penuh harapan (untuk apa saja). Hehehe. :D

Kegiatan hari ini adalah...latihan orkestra. Maka, detik ini saya sedang menunggu waktu untuk berangkat dengan supir angkot tercinta bergelas "pengemudi Sederhana-Cimindi" atau "penyetir St.Hall-Sarijadi". Hahaha.

Bicara soal angkot, saya nggak pernah mendapati angkot mengklakson mobil pribadi, lho! Padahal, mobil pribadi hobi banget "meneror" angkot yang dianggap semena-mena itu. Saya pun jadi senang. Angkot benar-benar baik.
Sampai...kemarin, supir angkot yang saya tumpangi mengklakson mobil pribadi warna silver yang berhenti ngedadak. Mana jalanan lagi ramai dan bikin es.mo.si! Saya pun kaget. Tapi anehnya, nggak kecewa. Saya pikir, ya, supir punya hak untuk ngomel, karena...mereka selalu diomeli. Hahaha. Omeli balik saja! Go, go! :)

Kemarin saya buka Friendster dan menjelajahi misteri-misteri yang baru saya ingat-ingat. Saya ketawa-ketawa sambil penasaran, karena ada rahasia kecil yang mengundang harapan kecil dalam kalbu (cuh cuh cuh). Hahaha. Masa SMP-SMA memang lucu, deh. :D Anehnya, bahkan saya melupakan banyak sekali hal. Padahal, rasanya baruuu banget lewat. Oh. Teman SMP, SMA, tolong, ingatkan saya pada momen-momen manis yang sudah lalu. :D